Jumat, 16 Maret 2012

Surat Untuk Sahabat


Maaf beribu maaf  aku ucapkan, lautan maaf itu masih terhampar disana khalayak permadani agung penuh keindahan. Dan cahaya bertaburan, ketika siang telah tenggelam di lereng kegelapan, ketika dunia mungkin sunyi, seketika itu pula ku mengadu dan meratapi hati dengan dengan kenistapaanku.

Aku tak bisa ukir kata-kata lewat kertas putih ini. Seakan ku bermimpi untuk kuraih semu cintaku. Kalaku bersamamu seakan ku mendapatkan kedamaian di hati, aku tak mngerti tantang perasaan ini, cinta atau sebatas rindu saja.


Sahabat…..?? Saat ku tak mampu lupakan dirimu, siapa yang salah…..? aku….dirimu atau siapa ? kala rindu menggugat kalbu pintah harapan iringi waktu. Mengapa rindu padamu yang ku pendam ?

Rindu belenggu kalbu tapi cinta tak mau tau. Namun, bayangan mu mampu sadarkan aku, lukis angan keindahan dalam khayalku syahdu dan tak mungkin ku lupakan senyum pertama. Ku lukiskan rindu, kan selamanya terkenang. Meskipun ku ta’ mampu jabarkan arti dari senyumanmu itu dan izinkanlah kerinduanku telusuri seluk beluk lorong waktu untuk satukan kenyataan yang menagrungi jiwa. Rinduku kan kucoba bahagiakan dirimu hingga kau kan damai bersamaku.

Tapi harapanmu jangan kau labuhkan dihatiku karena suatu saat nanti aku akan pergi, ku tak ingin lukai hatimu, terlantarkan asa cintamu, menggores langkah hitam langkah mu. Jujur……… ku katakan ku tak berharap kau mendengar legukan panjangmu lepaskan suatu penyesalan kepiluan jiwa merana penuh iba. Rinduku kan riangkan dirimu meskipun cintaku tak mau tau.

Jangan tinggalkan aku………………….!!

Aku belum jenuh melihat mawar indah senyumanmu terbayang selalu menusuk lembut jiwaku, aku tak tega menawar rasa sayang. Apakah aku salah atau hati ini yang salah kala rindu di kalbu selalu bersemi  untuk jadikan bahagiaku jalani hidup ini. Aku tak mampu pendam perasaan ini terlalu lama karena hanya buat siksa dihati. Tapi, cinta itu tak bersahabat dengan ku untuk meraih cinta nan abadi.

Maafkan aku kala kata-kata itu menusuk di kalbu dan ‘kan mengundang hati yang gelisah. Aku tak ingin ganggu pikiranmu, sekali lagi maafkan aku………

1 komentar:

Unknown mengatakan...

woooowww sangat sangat dan amat menyentuh, hal itu seolah" mengingatkn ku tentang prsaan yg dulu prnh ada untuk seseorang yg tk bs ku milikiii caaeeellllaaahhh
bp tau aja yg kita rasakn

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes